Penyusunan Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) masih belum banyak diterapkan di berbagai badan usaha. Banyak faktor yang membuat belum di terapkannya penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar SAK ETAP. Adapun hasil penelitian adalah 1) Pengelolaan keuangan Bumdes menggunakan sistem pembukuan yang sederhana dan belum mencerminkan pelaporan keuangan yang sistematis dan akurat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang diperkenankan, 2) Penyajian laporan keuangan belum tepat yang kemudian berdampak pada kinerja dan posisi keuangan entitas. SAK-ETAP (2013) pada bab 3 tentang penyajian laporan keuangan dinyatakan bahwa laporan keuangan lengkap suatu entitas terdiri dari : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas laporan Keuangan. Ini artinya bahwa BUMDes harus menyusun laporan keuangan secara pedoman dalam pengelolaan BUMDES. BUMDES sebagai badan usaha harus dikelola dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance , sehingga eksistensinya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa dan tidak menghadapi permasalahan hukum baik pada aspek keuangan, sumber daya manusia maupun aset desa. LAPORAN AKHIR TAHUN 2017 BUMDES PANGGUNG LESTARI TAHUN 2017 HAL 26 | B A B I LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI BUMDES PANGGUNG LESTARI 2017 Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Jasa Layanan Hibah Hasil Kerjasama Lainnya Total Pendapatan Rp 1.866.488.011 Rp 1.866.488.011 Biaya Biaya Pegawai Biaya Bahan Biaya Pemeliharaan Biaya Sewa Biaya membutuhkan pendapingan dari kecamatan dalam penyelesaian laporan keuangan BUMDes. BUMDes Mandiri pada tahun 2021 hanya menyusun buku pembantu bank, buku kas umum, dan buku D. Laporan keuangan dan pendapatan. Laporan keuangan dalam lampiran tersendiri. BAB V. PENUTUP. Laporan dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban pengelolaan BUMDes Ana Konda. dalam menjalankan tugasnya selama Tiga tahun yaitu 2017 (dari tanggal 31 desember 2018. sampai tanggal 31 desember 2019 ) dari tanggal 31 Desember 2020 dan tanggal 31 Sebagai contoh, apabila di bulan tertentu jumlah pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, artinya ada hal butuh dievaluasi. Apabila ini tidak dilakukan, Anda tidak bisa mendeteksi apabila terjadi masalah keuangan dan biasanya akan menimbulkan kebangkrutan di masa mendatang. 3. Mencatat stok barang. Contoh pembukuan penjualan. terdapat 43.963 BUMDes yang mempunyai omset kurang dari 100 juta/tahun, 3.212 BUMDes yang mempunyai omset 100-500 juta/tahun, 463 BUMDes mempunyai omset 500 juta – 1 milyar dan 584 BUMDes mempunyai omset 1 milyar Gambar 1. 2 Data BUMDes Berdasarkan Nilai Omzet Usaha BUMDes. Laporan keuangan memberikan memberikan makna atau arti yang lebih lengkap sehingga perusahaan dapat menilai kinerja keuangannya berada dalam kondisi sehat (baik) 8yKi.