Playthis game to review Biology. Perhatikan tabel berikut. Jika urutan basa nitrogen DNAadalah 3' TGC TCG CAT '5, asam amino yang akan tersusun adalah . Preview this quiz on Quizizz. Perhatikan tabel berikut. Petunjukmenjawab soal: A. Jika jawaban 1,2 dan 3 benar. B. Jika jawaban 1 dan 3 benar. C. Jika jawaban 2 dan 4 benar. D. Jika hanya jawaban 4 benar. E. Jika semua jawaban benar. Unsur penyusun DNA: 1. gugus fosfat. 2. gula deoksiribosa. kaliini saya akan membagikan video pembahasan soal-soal yang saya ambil dari Buku Biologi Erlangga Kelas XII karangan Irnaningtias bab 3. Materi Genetik, video ini bertujuan untuk membantu siswa-siswa dalam belajar agar supaya maksimal tidak untuk yang lain, silahkan bagi yang berminat bisa menonton videonya dibawah ini, Timinadalah salah satu dari lima nukleobase primer (atau kanonik); yang lainnya adalah sitosin, urasil, guanin, dan adenin. Mereka adalah nukleobasa mendasar yang membentuk kode genetik. Asam nukleat seperti molekul DNA dan RNA mengandung kode genetik untuk protein tertentu berdasarkan urutan nukleobasa. Asam nukleat memegang peran penting dalam fungsi seluler, faktor keturunan, dan kelangsungan hidup suatu organisme. 12 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang tertera di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, dirumuskan sebagai berikut: a. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Media Pertumbuhan Mikroorganisme Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu 7 Jumlah kromosom di dalam sel suatu organisme adalah genap. Jika individu suatu organisme kehilangan satu pasang kromosom di dalam selnya, maka formula kromosomnya .. a. 2n - 1 b. 2n - 2 c. n - 2 d. n - 1 e. 2n - 3 Jawaban: A. 8. Bentuk (tipe) kromosom metasentrik di gambarkan .. Jawaban: A 9. Gambar di atas menunjukkan macam Salahsatunya adalah mereka yang mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Berkibarnya bendera Merah Putih menegaskan berdirinya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Abdul Latif Hendraningrat adalah salah satu pengibar bendera pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta. Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Hukum. Besararus diperoleh dengan mengambil jumlah kendaraan yang diamati selama periode kurang dari satu jam dan dibagi dengan lama pengamatan (dalam jam), maka jika dalam suatu pengamatan diperoleh volume 100 kendaraan dalam waktu 15 menit, besar arus menjadi 100 kendaraan/ 0,25 jam atau 400 kendaraan perjam (vph) (Warpani,1990). Kerapatan jika30% dari DNA suatu organisme suatu organisme adalah timin, maka answer choices timin - guanine. Pospat-gula-urasil-sitosin. pospat-gula-sitosin-guanin. Pospat - gula - adenine - sitosin Jika urutan basa-basa nitrogen dalam rantai nukleotida DNA adalah SSA TTA SAS STT AAT TAS, maka urutan basa nitrogen dalam rantai Jikasuhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan. 3. Vas deferens Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. CHPD. PertanyaanJika 30 % dari DNA suatu organisme adalah timin, maka .... 70%-nya adalah adenin70%-nya adalah pirimidin30%-nya adalah adenin30 %-nya adalah pirimidin30%-nya adalah urasilFAF. AndriyaniMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Negeri SemarangJawabanpilihan jawaban yang tepat adalah jawaban yang tepat adalah basa nitrogen timin adalah adenin. Hal ini menyebabkan jumlah keduanya akan selalu sama di dalam sel organisme. Jika 30 % DNA nya berupa timin, maka adenin juga akan menyusun DNA tersebut sebanyak 30%. Sedangkan 40% lainnya terdiri dari guanin dan sitosin. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah basa nitrogen timin adalah adenin. Hal ini menyebabkan jumlah keduanya akan selalu sama di dalam sel organisme. Jika 30 % DNA nya berupa timin, maka adenin juga akan menyusun DNA tersebut sebanyak 30%. Sedangkan 40% lainnya terdiri dari guanin dan sitosin. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! DNA adalah asam nukleat yang terletak di dalam inti sel dan berfungsi untuk menyimpan segala informasi makhluk hidup dalam bentuk materi genetik. DNA juga menentukan sifat organisme yang diturunkan. Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari pemanfaatan DNA. Terutama dalam masalah yang berkaitan dengan genetika. DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. ukleotida adalah gabungan antara gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen. Adapun nukleosida adalah gabungan antara gula pentosa dan basa nitrogen. Setiap nukleotida mengandung gugus gula deoksiribosa yang memiliki 5 atom karbon, gugus fosfat dan basa nitrogen. Semua nukleotida dalam DNA mengandung gula dan gugus fosfat yang sama sehingga disebut juga “tulang punggung DNA”. Adapun basa nitrogen DNA selalu berpasangan antara kelompok purin dan pirimidin. Basa purin yakni adenine A dan guanine G, sedangkan basa pirimidin, yakni cytosine C dan thymine T. Pada DNA, G berpasangan dengan C dan A berpasangan dengan T. DNA dengan pasangan basa nitrogen adalah bentuk nyata dari gen. Umumnya satu gen mengandung puluhan hingga ratusan ribu pasangan basa. DNA tersebut mengatur kehidupan sel dan tubuh suatu makhluk hidup melalui proses replikasi penggandaan dan transkripsi pencetakan. Replikasi berguna untuk pembelahan sel dan reproduksi, sedangkan transkripsi berguna untuk sintesis protein. Melalui sintesis protein dibentuk berbagai zat dan organel yang mengatur tubuh dan memengaruhi sifat makhluk hidup. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Fungsi DNA Rekombinan Dalam Ilmu Biologi Sejarah DNA DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut. Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif bahasa Inggris radioactive tracers. Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah “bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik”. Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin. Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok purinaadenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidinasitosina dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat. Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks. Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini. Perkembangan ilmu dan teknologi tentang sel telah membawa manusia pada pengetahuan baru. Kemajuan dalam memahami sel berkembang sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu, ames atson dan Francis Crick dapat menjelaskan struktur DNA pada kromosom berdasarkan bukti-bukti yang ada. Berdasarkan bukti difraksi sinar-X, mereka menyimpulkan bahwa struktur DNA adalah seperti tangga terpilin atau double heli. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Replikasi DNA Semikonservatif – Pengertian, Komponen, Model, Dispersif, Para Ahli Fungsi DNA Secara umum terdapat tiga fungsi dari DNA, yaitu Pembawa informasi genetis DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetik makhluk hidup. DNA membawa instruksi bagi pembentukan ciri dan sifat makhluk hidup. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk hidup, ia juga harus memiliki informasi bagi perbanyakan diri replikasi. Replikasi DNA memberikan jalan bagi DNA untuk diwariskan dari satu sel ke sel lainnya. Ekspresi informasi genetic Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi melalui proses transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai polipeptida. Mendeteksi Berbagai Penyakit Banyak penyakit yang dapat dideteksi melalui tes DNA. Seperti kanker prostat, alzheimer, dll. Tes DNA juga dapat mendeteksi kebotakan dan penyakit degeneratif keturunan. Dengan demikian, kita bisa menanganinya sedini mungkin. Membantu Kepolisian DNA digunakan dalam kegiatan forensik yaitu penerapan konsep-konsep ilmiah dalam hukum. DNA sangat berguna untuk mengidentifikasi korban dan tersangka di TKP. Bukti forensik adalah bukti yang paling akurat dalam hukum. Sidik jari DNA atau DNA fingerprinting, Dalam analisa forensic yang mempermudah pekerjaan polisi untuk menangkap criminal Mencari Keluarga Ketika kita merasa ragu dengan orangtua kita apakah ia orangtua kandung kita atau bukan, kita bisa mengetahuinya melalui tes DNA. Selain itu, kita juga dapat mengidentifikasi mayat yang tidak dikenali supaya diketahui siapa keluarganya atau bayi yang tertukar. Rekayasa Genetika Dengan memurnikan DNA dari organisme, kita dapat memanipulasinya dan membuat organisme yang sama atau mencampurnya dengan DNA lain supaya menghasilkan organisme yang kita inginkan. Kita biasa menerapkannya pada tumbuhan untuk menghasilkan bibit unggul. DNA Untuk Pertanian tanaman transgenik atau tanaman yang direkayasa DNA-nya sehingga dapat menghasilkan panen yang lebih tinggi ataupun memiliki sifat yang dikehendaki, seperti resisten terhadap herbisida ataupun dapat hidup di lahan yang kering Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Pengaturan Kadar Gula Darah Dalam Tubuh Ciri-ciri DNA DNA berisi kode genetik yang memiliki peranan untuk mengendalikan aktivitas suatu organisme. Berikut adalah rangkuman beberapa ciri-ciri DNA Mengandung Gugus Phosphate P, Gula deoksiribosa, dan basa Nitrogen Mengikuti hukum Chargaff jumlah A-T + jumlah G-C = 100% Antar basa nitrogen diikat dengan ikatan hidrogen Sudut antara C1 dengan N Timin 50° Sudut antara C1 dengan N Adenin 51° Sudut antara C1 dengan N Sitosin 52° Sudut antara C1 dengan N Guanin 54° Jarak ikatan H antara A-T No. 6 dengan No. 4 = 2,85 Å; No. 1 dengan No. 3 = 2,90 Å Jarak ikatan H antara G-C No. 6 dengan No. 4 = 2,83 Å; No. 1 dengan No. 3 = 2,86 Å; No. 2 dengan No. 2 = 2,84 Å. Jarak ikatan antar atom gula C1 pada basa N A-T 11,1° Jarak ikatan antar atom gula C1 pada basa N G-C 10,8° Kerangka gula deoksiribosa dan gugus fosfat berada di luar sedangkan basa N ada di dalam untaian helix Diameter = 20 Å angstrom Jarak antar pasangan basa N = 3,4 Å Putaran rotasi = 36° Berat Molekul 660 dalton D Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan fungsi Plasma Darah Menurut Ahli Biologi Struktur DNA Struktur kimia DNA yang membuatnya sangat cocok untuk menyimpan informasi biologis setiap makhluk hidup. Punggung rantai DNA tahan terhadap bahan kimia belahan dada, dan kedua untai struktur DNA untai ganda toko yang sama informasi biologis. Oleh karena itu, informasi biologis akan direplikasi ketika dua untai DNA dipisahkan. Sebagian besar DNA lebih dari 98% pada manusia adalah non-kode, yang berarti bahwa bagian ini tidak menyandikan fungsi protein. DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu Gula 5 karbon 2-deoksiribosa Basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin Adenin = A dan guanin guanini = G, golongan pirimidin, yaitu sitosin cytosine = C dan timin thymine = T Gugus fosfat Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk sintesis DNA. Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat. DNA tersusun dari empat jenis monomer nukleotida. Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata. Pada setiap molekul DNA, jumlah adenin A selalu sama dengan jumlah timin T. Demikian pula jumlah guanin G dengan sitisinC selalu sama. Fenomena ini dinamakan ketentuan A selalu berpasangan dengan timin T dan membentuk dua ikatan hidrogen A=T, sedagkan sitosin C selalu berpasangan dengan guanin G dan membentuk 3 ikatan hirogen C = G. DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin. Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C. Kedua “tulang punggung tangganya” adalah gula mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Fungsi Jenis Dan Ciri – Ciri Sel Darah Putih Leukosit Replikasi DNA Kemampuan memperbanyak diri merupakan ciri penting makhluk hidup. Hal ini dapat diamati hingga tingkat molekuler, yakni perbanyakan materi genetis melalui replikasi. Proses ini memerlukan bahan baku deoksiribonukleotida, enzim, dan nukleotida. Proses replikasi DNA akan menghasilkan rantai DNA baru yang sama. DNA juga dapat menghasilkan rantai RNA baru melalui proses transkripsi. Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan rantai oleh enzim helikase sehingga terbentuk dua pita tunggal. Kedua pita tersebut berfungsi sebagai cetakan DNA baru dengan bantuan enzim DNA polimerase. Perlu Anda perhatikan bahwa terdapat satu sifat DNA double heli yang memengaruhi replikasi, yakni kedua pita DNA bersifat antiparalel. Artinya, ikatan gula-fosfat kedua pita berlawanan arah. Replikasi adalah peristiwa sintesis suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya. Replikasi DNA dapat dibedakan menjadi 1. Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru. atau Menurut model replikasi konservatif, semua pita DNA double heli berfungsi sebagai cetakan. Proses tersebut menghasilkan sebuah pita DNA. 2. Model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantaiDNA lama tersebut. Model replikasi DNA ini diusulkan oleh atson dan Crick beberapa saat setelah mengajukan model DNA double heli . Model ini menjelaskan, setelah pita terurai menjadi pita tunggal, setiap pita berfungsi sebagai cetakan. Setiap pita tunggal membentuk pita pasangannya sehingga terbentuk dua pita double heli double heli baru. 3. Model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Berdasarkan model ini, pita spiral double heli terputus-putus, kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua pita baru. Potongan DNA lama akan bersambungan dengan DNA baru pada kedua pita double heli . baru tersebut Dari ketiga hipotesis tersebut, hipotesis semikonservatif lebih banyak diterima oleh para ilmuwan dalam menjelaskan replikasi DNA. Beberapa penelitian pun memperkuat hipotesis semikonservatif sebagai mekanisme replikasi DNA. Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang tepat untuk proses replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas replkasi organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintsis dalam siklus. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Gen Letal Beserta Macam-Macamnya Komponen Penyusun DNA DNA adalah molekul pembawa materi genetika yang terdapat di setiap inti sel makhluk hidup termasuk virus. DNA merupakan asam nukleat yang terdiri dari protein dan karbohidrat. DNA sangatlah penting bagi makhluk hidup karena membawa informasi genetik yang menentukan sifat atau bentuk makhluk hidup tersebut. Terdapat enam komponen penyusun rangkaian DNA yang tersusun dalam struktur double helix. Berikut adalah enam komponen penyusun rangkaian DNA. Langsung saja kita simak yang pertama Deoksiribosa 2-deoksiribosa atau gula deoksi adalah monosakarida dengan rumus molekul H-C=O-CH2- CHOH3-H. Gula ini memiliki lima karbon dan merupakan gula ribosa yang kehilangan satu atom oksigen. Deoksiribosa mengikat gugus fosfat dan basa nitrogen sitosin, timin, adenin, atau guanin. Gugus Fosfat Fosfat adalah unsur non-organik dengan rumus molekul PO43-. Unsur ini berperan sebagai agen buffer. Sitosin Sitosin cytosine adalah salah satu dari empat basa nitrogen. Dalam gen, sitosin dilambangkan huruf C. Di DNA, sitosin berikatan dengan guanin dan membentuk tiga ikatan hidrogen pada gambar berupa garis titik-titik. Timin Timin thymine adalah salah satu dari empat basa nitrogen. Timin juga disebut 5-metilurasil. Dalam RNA, timin digantikan oleh urasil. Pada DNA, timin berikatan dengan adenin membentuk dua ikatan hidrogen. Dalam gen, timin dilambangkan dengan huruf T. Adenin Adenin adenine adalah salah satu dari empat basa nitrogen. Selain sebagai salah satu komponen penyusun DNA, adenin juga merupakan bagian dari ATP adenosin trifosfat yang kaya akan energi. Dalam gen, adenin dilambangkan dengan huruf A. Guanin Guanin guanine adalah salah satu dari empat basa nitrogen. Pada DNA, guanin berikatan dengan sitosin dan membetuk tiga ikatan hidrogen. Dalam gen, guanin dilambangkan dengan huruf G. Sifat Fisik dan Kimia DNA DNA adalah polimer dari nukleotida-nukleotida. Nukleotida-nukleotida dalamDNA dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh ikatan fosfodiester, yaitu ikatan yang terjadi antara Carbon katida dari satu nukleotida terdiri dari sebuah gula pantosa deoksiribosa, satu buah fosfat dan satu basa nitrogen. Basa nitrogen tersebut berikatan dengan carbon pertama dari gula deoksiribosa, sedangkan fosfat berikatan dengan Carbon kelima dari gula yang sama. Basa nitrogen yang menyusun nukleotida dikelompokan menjadi 2 yaitu Purine, yaitu basa nitrogen yang strukturnya berupa dua cincin. Termasuk diantaranya adalah adenin dan guanin. Primidin, yaitu basa nitrogen yang strukturnya berupa satu cincin. Termasuk diantaranya adalah citosin dan timin. Hukum Chargaff Chargaff meneliti proporsi relatif dari purin dan purimidin dalam suatu DNA dari sejumlah organisma. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam DNA dari organisma apapun jumlah A=T dan C=G. Dengan menggunakan difraksi sinar X diketahui bahwa DNA mempunyai susunan helix. Watson dan Crick Watson dan Crick menemukan bahwa DNA berbentuk doubel helix. Setiap molekul DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang tersusun secara anti paralel membentuk struktur duobel helix. Dua rantai polinukleotida tersebut tersusun dalam “a coiled double helix”. Rantai gula dan fosfat membentuk rangka luar dari helix. Basa nitrogen-basa nitrogen yang melekat pada gula menonjol ke dalam pusat helix. Jarak antara 2 strand adalah 1,1 nm yang diisi oleh basa nitrogen Jarak antara 2 basa adalah 3,4 A Setiap putaran dalam helix terdapat 10 basa Setiap putaran dalam helix mempunyai jarak 34 A Kedua stran rantai polinukleotida anti paralel artinya suatu rantai mempunyai arah yang berlawanan dengan rantai pasangannya. Misalnya suatu stran berakhir dengan gugus 5 fosfat sedang rantai pasangannya berakhir dengan gugus 3 OH hidroksil. Kedua rantai polinukleotida komplementer artinya urutan nukleotida pada suatu rantai menentukan urutan nukleotida pada rantai pasangannya. Antara satu basa nitrogen dengan basa pasangannya dihubungkan oleh ikatan hidrogen. * Dua ikatan hidrogen antara A dan T * Tiga ikatan hidrogen antara C dan G Basa nitrogen A hanya dapat berpasangan dengan T, sedangkan C dengan G Kemungkinan jumlah urutan basa adalah tidak terbatas, urutan yang berbeda menkode informasi yang berlainan. Transkripsi DNA Transkripsi DNA merupakan proses pembentukan RNA dari DNA sebagai cetakan. Proses transkripsi menghasilkan mRNA, rRNA dan tRNA. Pembentukan RNA dilakukan oleh enzim RNA polymerase. Proses transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu Inisiasi enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga pengikatan RNA polymerase terjadi pada tempat tertentu yaitu tepat didepan gen yang akan ditranskripsi. Tempat pertemuan antara gen DNA dengan RNA polymerase disebut promoter. Kemudian RNA polymerase membuka double heliks DNA. Salah satu utas DNA berfungsi sebagai cetakan. Nukleotida promoter pada eukariot adalah 5′-GNNCAATCT-3′ dan 5′- TATAAAT-3′. Simbul N menunjukkan nukleotida bisa berupa A, T, G, C. Pada prokariot, urutan promotornya adalah 5′-TTGACA-3′ dan 5′-TATAAT-3′. Elongasi Enzim RNA polymerase bergerak sepanjang molekul DNA, membuka double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3′ dari RNA yang sedang tumbuh. Terminasi terjadi pada tempat tertentu. Proses terminasi transkripsi ditandai dengan terdisosiasinya enzim RNA polymerase dari DNA dan RNA dilepaskan. mRNA pada eukariota mengalami modifikasi sebelum ditranslasi, sedangkan pada prokariota misalnya pada bakteri, mRNA merupakan transkripsi akhir gen. mRNA yang baru ditranskrip ujung 5′nya adalah pppNpN, dimana N adalah komponen basa-gula nukleotida, p adalah fosfat. mRNA yang masak memiliki struktur 7mGpppNpN, dimana 7mG adalah nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah transkripsi. Pada ujung 3′ terdapat pNpNpApAnpA. Ekor poli A ini ditambahkan berkat bantuan polymerase poli A. tetapi mRNA yang menyandikan histon, tidak memiliki poli A. Hasil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron segmen DNA yang tidak menyandikan informasi biologi dan harus dihilangkan, serta memiliki ekson yaitu ruas yang membawa informasi biologis. Intron dihilangkan melalui proses yang disebut splicing. Proses splicing terjadi di nukleus. Splicing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 5′, selanjutnya ujung 5′ yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada intron dan membentuk struktur seperti laso yang terjadi karena ikatan 5′-2′fosfodiester. Selanjutnya tempat pemotongan pada ujung 3 terputus sehingga dua buah ekson menjadi bersatu. rRNA dan tRNA merupakan hasil akhir dari proses transkrips, sedangkan mRNA akan mengalami translasi. tRNA adalah molekul adaptor yang membaca urutan nukleotida pada mRNA dan mengubahnya menjadi asam amino. Struktur molekul tRNA adalah seperti daun semanggi yang terdiri dari 5 komponen yaitu Lengan aseptor merupakan tempat menempelnya asam amino, Lengan D atau DHU terdapat dihidrourasil pirimidin, Lengan antikodon memiliki antikodon yang basanya komplementer dengan basa pada mRNA Lengan tambahan Lengan TUU mengandung T, U dan C Translasi Pada prokariota yang terdiri dari satu ruang, proses transkripsi dan translasi terjadi bersama-sama. Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida. Dalam proses translasi, kode genetic merupakan aturan yang penting. Dalam kode genetic, urutan nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga – tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon. Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan antikodon yang terdapat pada tRNA. Mekanisme translasi adalah Inisiasi. Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA. Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5′-AGGAGGU-3′, sedang pada eukariot terjadi pada struktur tudung 7mGpppNpN. Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3′ sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal. Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam amino yang disandi oleh AUG. pada bakteri, metionin diubah menjadi Nformil metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom sub unit kecil dan tRNA-Nformil metionin disebut kompleks inisiasi. Pada eukariot, kompleks inisiasi terbentuk dengan cara yang lebih rumit yang melibatkan banyak protein initiation factor. Elongation. Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada sub unit kecil menghasilkan dua tempat yang terpisah . Tempat pertama adalah tempat P peptidil yang ditempati oleh tRNA-Nformil metionin. Tempat kedua adalah tempat A aminoasil yang terletak pada kodon ke dua dan kosong. Proses elongasi terjadi saat tRNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk ke tempat A. Akibatnya kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan peptide antara kedua asam amino. Ikatan tRNA dengan Nformil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang berangkai berada pada tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam amino-asam amino-tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong. Selanjutnya tRNA dengan antikodon yang tepat dengan kodon ketiga akan masuk ke tempat A, dan proses berlanjut seperti sebelumnya. Terminasi. Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor RF ke tempat A dan melepaska rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom berubah menjadi sub unit kecil dan besar. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan informasi yang ada pada DNA sumber materi genetik yang mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida rantai protein. Sintesis protein adalah reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan molekul tubuh yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi dan enzim biokatalisator. Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal ini menunjukan betapa pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim berasal dari proses sintesis protein. Komponen-Komponen Sintesis Protein Komponen-komponen yang berperan dalam proses sintesis protein diantaranya Inti Sel Inti sel merupakan lokasi diman sumber informasi genetik berada yaitu DNA. Jadi informasi akan diterjemahkan pada sintesis protein bersal dari inti sel. Ribosom Ribosom merupakan tempat terjadinya proses sintesis protein. Baca Juga Pengertian DNA Dan RNA Beserta Fungsi Dan Perbedaannya REK Retikulum Endoplasma Kasar REK Retikulum Endoplasma Kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Asam Amino Asam amino adalah monomer unit terkecil dari suatu peptida atau protein. Protein adalah polimer gabungan banyak monomer asam amino, disintesis dalam ribosom sel, dilaksanakan oleh asam nukleat yang terkandung dalam kromatin inti. DNA deoksiribonucleic Acid DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin yaitu Adenin A dan Guanin G, serta golongan pirimidin yaitu Timin T dan Sitosin S. Baca Juga DNA Adalah RNA Ribonucleic Acid RNA merupakan penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA tersusun dari rangkaian nukleotida yang berupa gula ribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri dari golongan purin yaitu Adenin A dan Guanin G, serta golongan pirimidin yaitu Urasil U dan Sitosin S. RNA terdiri dari tiga jenis yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA. mRNA Mesenger RNA mRNA merupakan RNA yang mengandung kodon kode genetik hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA kromosomal yang menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino polipeptida. rRNA Ribosomal RNA rRNA merupakan RNA yang berfungsi sebagai komponen struktural penyusun ribosom. tRNA Transfer RNA tRNA merupakan RNA yang membawa asam amino ke ribosom. Baca Juga Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Enzim RNA polimerase RNA Polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses perangkaian molekul RNA dari molekul DNA. Aminoacyl-tRNA synthetase Aminoacyl-tRNA synthetase merupakan enzim yang menguntaikan asam amino dengan tRNA. Peptidyl Transferase Peptidyl Transferase merupakan enzim yang memindahkan dan menyambungkan untai peptida dengan satu asam amino baru ribosom. Tempat Sintesis Protein Sintesis protein terjadi di ribosom, yang bisa berada melekat pada REK ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah selesei disintesis, protein pertama kali mengalami modifikasi pada ogranel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula. Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan membran pada RE dan bisa melakukan fusi atau penggabungan membran dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE dan badan golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar badan golgi dan RE memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat. Baca Juga Flagellata adalah Manfaat Sintesis Protein Sel-sel tubuh menyintesa protein untuk keperluan tubuh lainnya. Protein-protein tersebut antara lain Protein struktural, yaitu protein yang membentuk bagian struktur dari sel, protein membran plasma, membran organel, mikrofilamen, mikrotubul, sentriol dan lain-lain. Enzim-enzim yang mengatur berbagai reaksi kimia dalam sel. Protein-protein yang disekresikan keluar sel, misal hormon dan antibody. Berbagai sel mempunyai berbagai protein yang menentukan sifat-sifat fisik dan kimiawi sel dan membedakan satu sel dari sel-sel lainnya. Misal sel otot banyak mengandung actin dan myosin sedang sel syaraf tidak. Proses Sintesis Protein Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik. Kode-kode sandi tersebut nantinya akan dibawa atau dicetak untuk membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada RNA akan dirangkai menjadi asam-asam amino, peptida, polipeptida, sampai terbentuk protein.. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik. Menurut Suryo, 200859-61 DNA merupakan susunan kimia makromolekular yang komplek, yang terdiri dari tiga macam molekul yaitu Gula pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan Basa nitrogen, dibedakan atas dua tipe dasar yaitu pirimidin {sitosin S dan timin T} dan purin {adenine A dan guanine G}. Protein-protein yang terbentuk akan menyusun sebagian besar komponen di dalam tubuh. Contoh protein sebagai komponen penyusun tubuh adalah miosin, aktin, keratin, kolagen, hemoglobin, dan dari 20 macam asam amino yang ada, dapat membentuk protein yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap individu akan mempunyai bermacam-macam protein yang berbeda pula satu sama lain. Gen adalah sebuah “letak/posisi” pada kromosom yang memuat struktur yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat. Struktur yang dimaksud adalah DNA, yaitu salah satu jenis asam nukleat yang wajib terdapat pada setiap makhluk hidup dan sering disebut sebagai zat dasar penyusun makhluk hidup. DNA deoxiribosa nucleat acid Merupakan molekul hidup karena dapat melakukan proses penggandaan diri replikasi dan berdasarkan dari proses inilah proses pembentukan protein dapat terjadi. DNA merupakan struktur yang berbentuk rantai yang panjang tersusun atas pensenyawaan phosphat, gula ribosa dan basa nitrogen, DNA terdiri atas dua rantai yang saling berpilin, sering dingkat dengan sebutan berpilin ganda double helix. DNA berperan dalam pembentukan RNA yang memiliki struktur rantai yang lebih pendek dan tunggal. Baik DNA maupun RNA memiliki 2 dua pasangan basa nitrogen, yaitu Basa Purin dan Basa Pirimidin. Pada DNA basa purin dan pirimidin terdiri atas Basa Purin, terdiri atas Adenin A dan Guanin G, Basa Pirimidin, terdiri atas Timin T dan Sitosin C Struktur DNA Rantai DNA merupakan rantai yang berbentuk panjang serta berpilin ganda, pada rantai tersebut terdapat ikatan Nukleotida dan Nukleosida. Perbedaan antara keduanya adalah pada gugus phosphat yang tidak terdapat pada Nukleosida. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari gambar ilustrasi berikut Sehingga, Nukleotida terdiri atas rangkaian struktur phosphat sebagai “rangka” DNA yang berikatan dengan struktur Gula Ribosa dan selanjutnya mengikat salah satu basa nitrogen, purin ataupun pirimidin. Sedangkan Nukleosida terdiri atas ikatan Gula Ribosa dan Salah satu Basa Nitrogen, purin ataupun pirimidin. Basa nitrogen tersebut selalu berpasangan antara basa purin dan basa pirimidin, basa purin Adenin A selalu berpasangan dengan pasangan basanya Timin T dan basa purin Guanin G dan begitu juga sebaliknya. Masing-masing pasangan basa tersebut berikatan antara satu dengan yang lainnya oleh atom hidrogen, Adenin dan Timin saling berikatan dengan 2 atom hidrogen sedangkan ikatan antara guanin dan sitosin dihubungkan dengan 3 atom hidrogen. Dan untuk memecahkan atau memutuskan ikatan-ikatan tersebut diperlukan suatu struktur protein lain yang disebut RNA Polimerase. Beberapa sifat rantai DNA antara lain Memiliki jumlah pasangan basa yang sama. Urutan dan Pasangan DNA tiap spesies berbeda Bersifat stabil Menyimpan gen Terdapat fragmen-fragmen yang berulang. Replikasi DNA Replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA baru menggunakan DNA yang telah ada. Model mengenai proses replikasi DNA model Konservatif DNA induk menghasilkan DNA yang baru secara utuh model dispersive DNA induk menjadi rantai yang terputus-putus, masing-masing rantai membentuk DNA baru Proses Replikasi DNA menurut model semikonservatif DNA yang akan direplikasi Diputus ikatan hidrogennya oleh helikase memenuhi aturan downstream, yaitu dari arah 3’ ke 5’ DNA awal. b. Diluruskan oleh topoisomerase. DNA polimerase kemudian mulai membentuk salinan DNA baru dari titik promoter awal ke titik terminator akhir, memenuhi aturan downstream. Pada rantai bearah 3’ ke 5’, replikasi DNA berjalan kontinu/tidak terputus leading strands. Pada rantai berarah 5’ ke 3’, replikasi DNA berjalan diskontinu/terputus lagging strands. Rantai yang mengalami lagging strands menghasilkan fragmen terputus-putus yang disebut fragmen Okazaki. Okazaki kemudian diperbaiki oleh ligase agar DNA baru dapat terbentuk seperti normal. Proses sintesa protein dimulai dengan pemecahan atau pemutusan DNA oleh RNA Polimerase, yang kemudian rantai DNA tersebut dikode oleh RNA m, serangkaian kode DNA yang diterjemahkan tersebut dinamakan rantai DNA Sense atau Template. RNA Ribosa Nucleat Acid Dalam rangkaian pembentukan Protein melalui proses penterjemahan kode, setelah pemotusan atau pemotongan rantai DNA maka langkah selanjutnya adalah proses penterjemahan yang dilakukan oleh RNA atau ribosa nucleat acid. RNA adalah Asam nukleat yang terbentuk dari proses penterjemahan rantai sense DNA, memiliki struktur rantai yang lebih pendek daripada DNA karena hanya memuat 3 kode triplet pada tiap rangkaian rantainya. Rantainya juga tidak berstruktur ganda, hanya berstruktur tunggal. Sama-sama memiliki 2 pasangan basa yaitu basa purin dan basa pirimidin, hanya terdapat perbedaan pada salah satu jenis basa pirimidinnya. Pasangan Basa pada Rantai RNA antara lain Basa Purin, terdiri atas Adenin A dan Guanin G Basa Pirimidin, terdiri atas Urasil U dan Sitosin C RNA terbagi menjadi 3 macam, yaitu RNA messenger/duta, rantai RNA yang terbentuk sebagai hasil terjemahan dari rantai DNA sense dalam nukleus. RNA transfer, RNA yang bertugas menterjemahkan rantai RNA messenger/duta. RNA ribosom, adalah RNA yang berperan dalam menterjemahkan kodon RNA transfer menjadi rangkaian asam amino. Tahapan Proses Sintesis Protein Sintesis protein oleh sel-sel tubuh melalui dua tahap yaitu, transkripsi dan translasi. Transkipsi Transkipsi merupakan suatu proses dimana informasi genetika yang terdapat pada DNA dicopikan kepada mRNA mesenger RNA, proses ini terjadi di dalam nukleus atau inti sel dan dikatalisasi oleh enzim RNA polimerase. Transkipsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA. Hanya satu strand pita saja dari dua strand DNA yang ada ditranskripsikan menjadi mRNA. Hal ini disebabkan karena hanya pada satu strand DNA saja yang mengandung urutan tertentu dari nukleotida yang disebut promoter. Promoter ini bisa mengaktifkan RNA polimerase untuk memulai proses transkripsi. Strand yang ditranskripsikan disebut sense strand, sedangkan yang tidak ditrnskripsikan disebut antisense strand. RNA dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase. Enzim RNA polimerase membuka pilinan ke dua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. enzim RNA polimerase merangkaikan nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ → 3’, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkipsi suatu gen dimulai dan diakhiri. Transkipsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi permulaan, elongasi pemanjangan, dan terminasi pengakhiran rantai RNA. DNA bisa ditranskripsikan menjadi mRNA, tRNA, maupun rRNA. Namun hanya basa nitrogen yang terdapat pada mRNA saja yang nantinya diterjemahkan menjadi asam amino protein. Baca Juga Pemasaran – Menurut Para Ahli, Konsep, Manajemen, Tujuan, Contoh, Jenis & Syarat Inisiasi Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal start point transkripsi nukleotida dimana sintesis RNA sebenarnya dimulai dan biasanya membentang beebrapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut. Selain menentukan diman transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. DNA yang digunakan ini disebut DNA-template DNA-acuan. Tiga-tiga basa DNA template disebut kodogen, dan tiga-tiga basa yang dicetak pada nukleotida mRNA ditentangnya disebut kodon. Elongasi Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA yang sedang “tumbuh” di sepanjang heliks ganda DNA tersebut. Setelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya. Terminasi Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi. Terdapat beberapa mekanisme yang berbeda untuk terminasi transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi. Sebaliknya, pada sel eukariotik, RNA poimerase terus melewati titik terminasi. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim tersebut. Kemudian mRNA akan keluar dari inti sel dan masuk ke dalam sitosol melalui nukleopore. Satu molekul DNA bisa mengandung berjuta-juta urutan nukleotida, hanya sebagian kecil dari molekul DNA ini yaitu hanya beratus-ratus basa nitrogen saja yang ditranskipsikan menjadi molekul mRNA. Bagian dari molekul DNA ini disebut gen, karena dapat menghasilkan satu molekul mRNA, dan umumnya satu molekul mRNA akan menghasilkan satu polipeptida protein pada proses selanjutnya yang disebut translasi. Jadi satu molekul DNA mengandung berbagai gen atau bisa memberikan informasi untuk membentuk berbagai protein. mRNA yang terbentuk masih mengalami modifikasi yaitu beberapa urutan nukleotida yang bersal dari transkripsi bagian DNA yang disebut intron dihilangkan, sedangkan yang disebut exon dipertahankan. Translasi Translasi merupakan proses dimana informasi urutan triplet basa nitrogen pada mRNA dipakai untuk menentukan urutan-urutan asam amino pada suatu protein yang akan dibentuk. Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode genetik triplet tiga nukleotida pada urutan mRNA yang dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino pada peristiwa translasi disebut kodon. Interpreternya adalah tRNA. tRNA mentrasfer asam amino-asam amino dari “kolam” asam amino di sitoplasma ke ribosom. Molekul tRNA membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung tRNA lainnya yang disebut antikodon. Baca Juga 20 Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya Asosiasi kodon dan anti kodon sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap pengenalan yang dibutuhkan untuk translasi suatu pesan genetik yang akurat. Asosiasi ini harus didahului oleh pelekatan yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan diri pada kodon mRNA harus membawa hanya asam amino yang tepat ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang disebut aminoacyl-tRNA synthetase. mRNA mempunyai urutan-urutan basa nitrogen yang disebut kodon. Setiap kodon terdiri dari tiga triplet basa nitrogen. Karena ada empat macam basa nitrogen Adenine = A, Guanine = G, Cytosine = C, dan Uracil = U maka kombinasi yang mungkin dari triplet basa nitrogen dengan kemungkinan maksimal 64 macam kombinasi 64 macam kodon. Setiap kodon melambangkan/mengodekan satu asam amino. Karena dalam protein hanya terdapat 20 macam asam amino, maka satu asam amino bisa dikodekan oleh beberapa kodon. Tabel susunan kodon RNA dan asam amino yang di kode kodon tersebut. Ditemukan oleh Nirenberg pada escherichia coli bakteri colon. Translasi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi permulaan, elongasi pemanjangan dan terminasi pengakhiran. Semua tahap ini memerlukan fakto-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP Guanosin triphosphat, suatu molekul yang mirip dengan ATP Adenosin triphosphat. Inisiasi Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Ujung mRNA yang telah masuk ke sitoplasma akan terikat dengan ribosom unit kecil 40S yang kemudian mengikat ribosom unit besar 60S. Selanjutnya ribosom akan mengikat dua molekul tRNA yang antikodonnya komplementer terhadap kodon mRNA. Di dekat tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG. Baca Juga Kloroplas – Pengertian, Fungsi, Ciri, Cara, Manfaat Dan Skemanya Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon mRNA harus mengndung triplet AUG dan terdapat tRNA inisiator berisi antikodon UAC yang membawa metionin. Jadi, pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat. Triplet AUG dikatakan sebagi start codon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino berikutnya ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama metionin. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang komplemen dengannya. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar 60S berfungis sebagai enzim, yaitu mengkatalis pembentukan ikatan peptida yang menyambungkan polipeptida yang memanjang dengan asam amino yang baru tiba. Enzim yang menyambungkan polipeptida dengan asam amino baru di ribosom ini dinamakan enzim peptidyl transferase. Kemudian polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat pelekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh tRNA yang baru masuk. Saat mRNA berpindah tempat, kodonnya tetap berikatan dengan antikodon tRNA. mRNA bergerak bersama-sama dengan antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Sementara itu, tRNA sekarang tanpa asam amino karena telah diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang. Selanjutnya tRNA keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan oleh hidrolisis GTP. Terminasi Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai suatu urutan triplet basa nitrogen tertentu yang disebut termination ribosom atau kodon stop, maka polimerisasi asam amino akan terhenti sampai di situ. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Setelah proses translasi selesai, protein yang sudah disintesis itu bisa ditambahkan gugus karbohidrat atau dipecah menjadi polipeptida-polipeptida kecil atau yang lainnya. Hal ini disebut proses post-translasi. Dengan demikian satu gen bisa membentuk satu protein atau juga bisa membentuk beberapa protein, bergantung pada proses post-translasi. Baca Juga Bagian Bagian Sel Hewan Dan Tumbuhan Sewaktu proses translasi berlangsung, di dalam sitoplasma terbentuk peptida-peptida yang tertentu urutannya terdiri dari 15 – 30 asam amino yang disebut peptida signal. Bila peptida signal terbentuk maka peptida ini akan mengikatkan diri dengan reseptor protein yang terdapat pada permukaan reticulum endoplasma, dengan demikian menarik pula ribosom sehingga melekat pada reticulum endoplasma dan protein yang disintesisnyaakan masuk ke sisterna reticulum endoplasma, kemudian disekresikan ke luar sel atau akan membentuk protein membran plasma. Demikian penjelasan artikel diatas tentang Sintesis Protein – Pengertian, Skema, Diagram, Proses, Tahap semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kami