Surat As-Sajdah Ayat 19. أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَىٰ نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman Quran32 Verse 3 Explanation. For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Sajdah ayat 3, we've provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi. Ibn-Kathir. Tafsir Quraish Shihab. Diskusi. (Kemudian Dia menjadikan keturunannya) anak cucunya (dari sulalah) dari darah kental (yang berasal dari air yang lemah) yaitu air mani. Kemudian setelah itu menjadikan anak cucunya tercipta dari air yang sedikit dan lemah serta--biasanya--sangat diremehkan (1). (1) Kata "al-mahîn" sebagai adjektiva atau kata Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk. (As-Sajdah: 3) Yakni mau mengikuti perkara yang hak. 32. Surat As-Sajdah Juz 21 Makkiyah Surat As-Sajdah Tafsir Surat Tafsir. Orang yang beriman itu terbiasa bangun pada malam hari untuk salat malam, membuat lambung mereka jauh dari tempat tidurnya. Usai salat malam mereka berdoa kepada Tuhannya dengan penuh rasa takut terhadap azab Allah dan penuh harap atas rahmat-Nya, dan mereka senantiasa menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Baca ayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Quran; Doa; Cerita Hikmah; Tilawah Per Ayat; Pengertian nuthfah, 'alaqah dan mudlghah yang terdapat dalam surat al-Sajdah: 7, 8 dan 9; al-Mu'minûn: 12, 13 dan 14; Ghâfir: 67; dan al-Hajj: 5, adalah sebagai إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ. (Verily, We shall exact retribution from the criminals.) meaning, `We shall avenge Ourselves on those who do that in the strongest possible terms.'. Previous Ayah. Next Ayah. Read Tafsir Ibn Kathir (abridged) for Ayah 22 of Surah As-Sajdah. 11. Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.”. Baca Ayat Selanjutnya. { {description}} Surat As-Sajdah Ayat 11. ۞ قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ. Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan 19:10. Sumber: Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya. detikHikmah AL-Quran Online Surah As-Sajdah tafsir Ayat 23. Kembali ke daftar surah. Pilih Surah. Ayat. GO. vhJd1. Entri yang Diunggulkan Tafsir Al Qur'an Surat As Sajdah Ayat 7-9 Tafsir Al Qur'an Surat As Sajdah Ayat 7-9{الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإنْسَانِ مِنْ طِينٍ 7 ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ 8 ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ 9 }Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina air mani. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhwya roh ciptaan-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi kamu sedikit sekali Subhanahu wa Ta'ala menceritakan bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu dengan ciptaan yang sebaik-baiknya dan serapi-rapinya. Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam sehubungan dengan makna firman-Nya{الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ}Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya. As-Sajdah 7Yakni Yang Menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, seakan-akan menurut takwilnya terjadi taqdim dan ta'khir dalam ungkapan Allah menyebutkan tentang penciptaan langit dan bumi, kemudian Dia menyebutkan tentang penciptaan manusia. Untuk itu Dia berfirman{وَبَدَأَ خَلْقَ الإنْسَانِ مِنْ طِينٍ}dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. As-Sajdah 7Maksudnya, Dia menciptakan bapak manusia Adam dari tanah.{ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ}Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina. As-Sajdah 8Yaitu mereka berkembang biak melalui nutfah air mani yang dikeluarkan dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.{ثُمَّ سَوَّاهُ}Kemudian Dia menyempurnakannya. As-Sajdah 9Ketika Allah menciptakan Adam dari tanah, Dia menciptakannya dengan ciptaan yang sempurna lagi utuh.{وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ}dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh ciptaan-iVya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. As-Sajdah 9Yaitu akal.{قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ}tetapi kamu sedikit sekali bersyukur. As-Sajdah 9Yakni dengan adanya kekuatan tersebut yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt. kepada kalian. Maka orang yang berbahagia adalah orang yang menggunakannya untuk ketaatan kepada Tuhannya. Androidkit/FM Artikel Terkait Artikel Populer Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi Pada suatu hari seseorang datang kepada Abu Nawas, dia bercerita bahwa Dia sedang mencari jodoh, dan dia menyukai sosok wanita yang diidamkannya namun dia merasa malu mengungkapkan perasaanya kepada si wanita tersebut karena takut jawabannya malah penolakan. Untuk memantapkan hatinya maka si pemuda itupun meminta amalan kepada Abu Nawas yang merupakan gurunya. Abu Nawas manggut - manggut lalu mengambil secarik kertas, lalu dituliskanlah do'a mengharap jodoh untuk si pemuda itu. Abu Nawas berkata pada pemuda itu "baca ini dan amalkan setiap malam, bacalah berulang-ulang kali dengan kesungguhan hati maka jodohmu akan datang untuk bersedia menikahimu". Si pemuda merasa senang ia pun membaca secarik kertas yang berisikan do'a harap jodoh , namun dia mengernyitkan dahi kok do'anya serasa ada yang janggal ? isi do'anya begini "Ya Allah, Tuhan pemilik jodoh, aku meminta padamu agar aku berjodoh dengannya, jika dia sudah berjodoh dengan orang lain pu Rasulullah Saw bersabda, "Ketahuilah bahwa mimbarnya Nabi Ibrahim AS berada disebelah kanan Arsy dan mimbarku disebelah kiri Arsy-Nya Allah Swt". Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, engkau lebih utama dari Nabi Ibrahim. Kenapa engkau ditempatkan disebelah kiri Arsy, sedangkan Nabi Ibrahim disebelah kanannya Arsy?". Rasulullah menjawab, "Jalan ke Surga berada disebelah kanan Arsy, sedangkan jalan menuju Neraka disebelah kiri Arsy. Aku berada disebelah kiri, supaya aku dapat melihat umatku yang akan dimasukkan ke Neraka dan kemudian aku berikan syafa'at kepadanya". Ketika aku berada dimimbarku, aku mendengar jeritan umatku, berteriak-teriak seraya berkata,"Pahalaku sedikit dan dosaku banyak!". Rasulullah Saw berkata kepada Malaikat,"Jangan masukkan dia ke Neraka". Malaikat menjawab, "Aku adalah Malaikat yang melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah Swt kepadaku". Maka Rasulullah turun dari mimba Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu seperti dzikir, sholawat, doa dll . Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga. Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" - 1. SHOLAWAT JIBRIL - صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA ''Abuya Syar'i Ciomasbanten" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... FM/ FB Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad Forum Muslim - Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah sosok ulama besar yang terus dikenang sepanjang masa. Nama beliau menjadi rujukan umat Islam dalam menyejukkan hati, khususnya dengan membaca Rotib Al-Haddad. Keistimewaan dan karomahnya Habib Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sangat banyak, melekat dalam diri dan hati para santri dan pecintanya. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad, bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Jaafar Al-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainul Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan juga putra Fathimah binti Rasulillah Muhammad. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dilahirkan pada hari Senin 5 Safar 1044 H di Subair sebuah perkampungan di pinggir bandar Tarim – H Kaligrafi Sholawat - Bacaan sholawat yang biasa kita ucapkan itu bukan sekadar bacaan biasa. Memang bunyinya seakan mendoakan Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Secara harfiah memang demikian. Namun, di balik itu semua, ada sebuah rahasia besar yang luar biasa sekali. Jika kita menganggap bahwa sholawat itu semata-mata adalah mendoakan rahmat kepada Kanjeng Nabi, itu salah besar. Kanjeng Nabi itu tidak butuh doa kita. Amalan beliau sudah turah-turah lebih. Kanjeng Nabi kok butuh doa kita, lha emang kita ini siapa? Bila dikaji dengan secara mendalam, ternyata sholawat adalah kata kunci, semacam "password" untuk menyatukan seluruh frekuensi kehidupan di jagad raya ini. Jadi, bukan sekadar mendoakan rahmat kepada Kanjeng Nabi semata. Oleh karena itu, jika membaca sholawat jangan sampai hanya sebatas "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad". Secara harfiah itu boleh-boleh saja, tidak salah. Namun itu termasuk "Sholawat Buntung& KH. Dimyati Hasbulloh Selopuro “Belajarlah seperti melukis di atas batu, jangan belajar seperti melukis diatas air”. KH. Dimyati atau dikenal dengan panggilan Mbah Dim adalah salah satu seorang ulama sekaligus wali yang berasal dari Kabupaten Blitar, tepatnya lahir di Dusun Baran, di Desa Ploso, Kecamatan Selopuro, Kabupten Blitar. Beliau lahir pada Jum’at Pahing 1921 M, dan beliau wafat pada tahun 1409 H. Mbah Dim berasal dari keturunan yang alim, dan zuhud. Sehingga sejak masa kecilnya sudah begitu mencerminkan sosok yang berbeda dari teman-temannya yang lain. Sejak kecil beliau dikenal sangat pendiam dan gemar menyendiri, dan cerita terkenal dengan keistiqomahan Dimyati muda adalah sejak masih sekolah baca SR tidak pernah melepaskan kopyah serta rajin mengaji kepada ayahnya sendiri yakni Kiai Hasbulloh. Menurut cerita, Kiai Hasbulloh pernah membelah sebuah semangka dan berkata, “diantara anak-anakku ada salah satu yang kelak dapat membelah pintu langit”; yang di Surah As Sajdah Surah ke-32. 30 ayat. Makkiyyah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ayat 1-9 Al Qur’an adalah firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala, kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta’aala dalam menciptakan langit dan bumi, mengatur keduanya dan menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. الم ١ تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ ٢ أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ ٣ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا شَفِيعٍ أَفَلا تَتَذَكَّرُونَ ٤ يُدَبِّرُ الأمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الأرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ٥ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ ٦ الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإنْسَانِ مِنْ طِينٍ ٧ ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ ٨ ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ ٩ Terjemah Surat As Sajdah Ayat 1-9 1. Alif laam miim 2. [1]Turunnya Al-Quran itu tidak ada keraguan padanya, yaitu dari Tuhan seluruh alam. 3. Tetapi mengapa mereka orang kafir mengatakan, “Dia Muhammad telah mengada-adakannya.” Tidak, Al Quran itu kebenaran[2] yang datang dari Tuhanmu[3], agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau[4], agar mereka mendapat petunjuk[5]. 4. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari[6], kemudian Dia bersemayam di atas Arsy[7]. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung[8] maupun pemberi syafaat[9] selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan[10]? 5. Dia mengatur segala urusan[11] dari langit ke bumi[12], kemudian urusan itu naik kepada-Nya[13] dalam satu hari yang kadarnya lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. 6. Yang demikian itu[14], ialah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang[15]. 7. Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan[16] dan [17]yang memulai penciptaan manusia dari tanah[18], 8. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina air mani. 9. Kemudian Dia menyempurnakannya[19] dan meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuhnya[20] dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu[21], tetapi sedikit sekali kamu bersyukur[22]. Ayat 10-14 Keingkaran kaum musyrik kepada kebangkitan, tempat kembali mereka pada hari Kiamat, dan bahwa kehendak Allah Subhaanahu wa Ta’aala itulah yang berlaku. وَقَالُوا أَئِذَا ضَلَلْنَا فِي الأرْضِ أَئِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ بَلْ هُمْ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ ١٠ قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ١١ وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ ١٢ وَلَوْ شِئْنَا لآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ١٣ فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ١٤ Terjemah Surat As Sajdah Ayat 10-14 10. Dan mereka berkata[23], “Apakah apabila kami telah lenyap hancur di dalam tanah, kami akan berada dalam ciptaan yang baru[24]?” Bahkan mereka mengingkari pertemuan dengan Tuhannya[25]. 11. Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan[26].” 12. [27]Alangkah ngerinya, jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu[28] menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya[29], mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah melihat[30] dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, niscaya kami akan mengerjakan amal saleh. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin[31].” 13. Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk baginya[32], tetapi telah ditetapkan perkataan ketetapan dari-Ku, “Pasti akan Aku penuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia bersama-sama.” 14. [33]Maka rasakanlah olehmu azab ini disebabkan kamu melalaikan pertemuan dengan harimu ini hari Kiamat[34]. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu[35] dan rasakanlah azab yang kekal[36], atas apa yang telah kamu kerjakan[37]. [1] Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan, bahwa kitab yang mulia ini turun dari-Nya Tuhan seluruh alam, yang mengurus mereka dengan nikmat-nikmat-Nya, dan di antara pengurusan-Nya kepada mereka adalah dengan menurunkan kitab Al Qur’an ini, di mana di dalamnya terdapat sesuatu yang memperbaiki keadaan mereka, menyempurnakan akhlak mereka, dan bahwa tidak ada keraguan di dalamnya. Meskipun begitu, orang-orang yang mendustakan Rasul lagi berlaku zalim malah berkata, bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengada-ada dari dirinya sendiri. Ini merupakan keberanian yang besar dalam mengingkari firman Allah, dan menuduh Beliau dengan tuduhan yang paling dusta. Oleh karena itu, pernyataan mereka dibantah oleh Allah sebagaimana pada ayat ketiga. [2] Yang tidak dimasuki kebatilan, baik dari depan maupun dari belakang. [3] Sebagai rahmat-Nya kepada manusia. [4] Mereka berada dalam keadaan yang sangat cocok untuk diutusnya rasul dan diturunkan kitab karena tidak ada yang memberi peringatan, bahkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan dan kebodohan, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala menurunkan Al Qur’an agar mereka mendapatkan perunjuk, mereka dapat mengenal yang hak sehingga mengutamakannya. [5] Semua yang ada di ayat ini membantah pendustaan mereka kepada Beliau, dan bahwa apa yang disebutkan di dalamnya menghendaki mereka beriman dan membenarkan secara sempurna, yaitu karena ia turun dari Rabbul alamin, karena ia adalah kebenaran dan tidak ada keraguan di dalamnya dari berbagai sisi. Oleh karena itu, di dalamnya tidak terdapat sesuatu yang menjadikan mereka ragu, tidak ada berita yang bertentangan dengan kenyataan, tidak ada kesamaran dalam maknanya, dan bahwa mereka berada dalam kebutuhan kepada risalah, dan bahwa di dalam kitab Al Qur’an terdapat petunjuk kepada semua kebaikan dan ihsan. [6] Awalnya hari Ahad, dan akhirnya hari Jum’at. Allah Subhaanahu wa Ta’aala sesungguhnya mampu menciptakan dalam sekejap, akan tetapi Dia Mahalembut lagi Mahabijaksana. [7] Bersemayam di atas Arsy adalah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan keagungan-Nya. [8] Yang mengurusi semua urusanmu, sehingga dia memberimu manfaat. [9] Untuk menghindarkan azab-Nya ketika datang. [10] Sehingga kamu mengetahui, bahwa yang menciptakan langit dan bumi, yang bersemayam di atas arsy, yang sendiri mengatur dan mengurusmu dan yang memiliki semua syafaat, Dialah yang berhak diibadahi. [11] Baik qadari taqdir maupun syar’i syariat-Nya, semuanya Dia yang mengaturnya. Pengaturan tersebut turun dari Allah Yang Maha Memiliki lagi Mahakuasa. [12] Lalu dengan pengaturan-Nya Dia membahagiakan dan mencelakan, mengkayakan dan membuat fakir, memuliakan dan menghinakan, mengangkat suatu kaum dan merendahkannya, dan menurunkan rezeki. [13] Para malaikat turun dengan membawa perintah Allah ke bumi, lalu naik dengan perintah-Nya. Dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan ketinggian Allah Subhaanahu wa Ta’aala di atas makhluk-Nya. Ibnu Jarir Ath Thabari berkata, “Perkataaan yang lebih dekat dengan kebenaran tentang hal itu menurutku adalah, pendapat orang yang mengatakan, bahwa maknanya adalah Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, lalu naik kepada-Nya dalam sehari yang lamanya tentang naiknya urusan itu kepada-Nya dan turunnya ke bumi adalah seribu tahun menurut perhitunganmu dari hari-harimu; 500 tahun ketika turun dan 500 tahun ketika naik, karena hal itu makna yang paling tampak dan paling mirip dengan zahir ayat.” [14] Yakni yang menciptakan dan yang mengatur itu. [15] Dengan keluasan ilmu-Nya, sempurnanya keperkasaan-Nya dan meratanya rahmat-Nya, Dia mewujudkan makhluk-Nya yang besar, menyimpan berbagai manfaat di dalamnya dan tidak sulit bagi-Nya mengaturnya. [16] Sehingga sesuai dan cocok. [17] Disebutkan secara khusus manusia karena keutamaannya. [18] Yaitu dengan menciptakan Adam alaihis salam, bapak manusia. [19] Dengan menjadikannya segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging, lalu Dia meniupkan ruh ke dalamnya. [20] Yaitu dengan mengirimkan seorang malaikat, lalu meniupkan ruh ke dalamnya yang sebelumnya sebagai benda mati, sehingga dengan izin Allah, jadilah ia makhluk hidup. [21] Yakni Dia senantiasa memberikan kepadamu berbagai manfaat dengan proses, sehingga Dia memberikan pendengaran, penglihatan dan hati. [22] Kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan membentukmu. [23] Mengingkari kebangkitan karena menganggapnya mustahil. [24] Maksudnya dihidupkan kembali untuk menerima balasan Allah pada hari kiamat. Yang demikian, karena mereka mengqiyaskan kekuatan Allah dengan kekuatan mereka. Perkataan mereka tersebut sebenarnya bukan mencari yang hak, tetapi karena zalim dan sikap membangkang, dan ingkar kepada pertemuan dengan Tuhannya. [25] Dari sini dapat diketahui, awal dan akhir ucapan mereka. Kalau seandainya niat mereka mencari yang benar, tentu dalil-dalil yang ada cukup membuat mereka beriman, di mana dalil-dalil itu seperti matahari bagi penglihatan. Cukuplah bagi mereka, bahwa mereka diawali dari ketidakadaan, dan karena mengulangi lebih mudah daripada memulai, demikian pula dengan tumbuh suburnyat tanah yang sebelumnya mati saat Allah menurunkan hujan, dan lagi langit dan bumi lebih besar dari mereka, namun Dia mampu menciptakannya. [26] Lalu Dia membalas amalmu. Oleh karena kamu telah mengingkari kebangkitan, maka lihatlah apa yang Allah lakukan terhadap kamu. [27] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan kembalinya mereka kepada-Nya pada hari Kiamat, Dia menyebutkan keadaan mereka saat berdiri di hadapan-Nya. [28] Yakni orang-orang kafir atau yang senantiasa mengerjakan dosa-dosa besar. [29] Karena malu, dan mereka mengakui dosa-dosa mereka, sambil meminta kembali ke dunia. [30] Apa yang kami ingkari, yaitu kebangkitan. [31] Ketika itu, kamu akan melihat peristiwa yang mengerikan, keadaan yang menegangkan, orang-orang yang rugi, pertanyaan yang tidak dijawab, dsb. dan pada saat itu, bukanlah kesempatan lagi untuk beramal sehingga permintaan mereka untuk kembali ke dunia tidak dikabulkan. Ini semua adalah dengan qadha dan qadar Allah, karena Dia sudah membiarkan mereka di atas kekafiran dan kemaksiatan, nas’alullahas salaamah wal aafiyah. [32] Tentu Dia akan menunjuki manusia semuanya dan mengumpulkan mereka di atasnya. Kehendak-Nya cocok untuk itu, akan tetapi hikmah tidak menghendaki mereka di atas petunjuk. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Tetapi telah ditetapkan perkataan ketetapan dari-Ku,” “Pasti akan Aku penuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia bersama-sama.” [33] Akan dikatakan kepada orang-orang yang berdosa yang telah dikuasai oleh kehinaan, yang meminta kembali ke dunia untuk mengejar hal yang telah luput dari mereka, padahal tidak mungkin lagi kembali ke dunia, sedangkan yang ada pada saat itu adalah azab. [34] Yakni karena kamu berpaling darinya, tidak beriman dan beramal saleh untuk menghadapinya, seakan-akan kamu tidak akan menghadap dan menemui-Nya. [35] Yakni membiarkan kamu dalam azab. [36] Yakni azab yang tidak akan berhenti. Demikianlah azab Jahannam –semoga Allah melindungi kita darinya-, tidak ada kesempatan untuk beristirahat. [37] Berupa kekafiran, pendustaan, kefasikan dan kemaksiatan. As-Sajdah 9 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ السّجدة ٩ thummaثُمَّThenkemudiansawwāhuسَوَّىٰهُHe fashioned himDia menyempurnakannyawanafakhaوَنَفَخَand breatheddan Dia meniupkanfīhiفِيهِinto himkedalamnyaminمِنfromdarirūḥihiرُّوحِهِۦۖHis spiritruh-Nyawajaʿalaوَجَعَلَand madedan Dia menjadikanlakumuلَكُمُfor youbagi kalianl-samʿaٱلسَّمْعَthe hearingpendengaranwal-abṣāraوَٱلْأَبْصَٰرَand the sightdan penglihatanwal-afidataوَٱلْأَفْـِٔدَةَۚand feelings;dan hatiqalīlanقَلِيلًاlittlesedikit sekalimāمَّا[what]apatashkurūnaتَشْكُرُونَthanks you givekalian bersyukur Transliterasi Latin ṡumma sawwāhu wa nafakha fīhi mir rụḥihī wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn QS. 329 Arti / Terjemahan Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi kamu sedikit sekali bersyukur. QS. As-Sajdah ayat 9 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Setelah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Dia menyempurnakan ciptaan-nya secara fisik dan setelah itu meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuh-nya dan jadilah ia ciptaan Allah yang terbaik. Dia juga melengkapi ciptaannya dengan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati atau akal bagimu supaya kamu dapat mendengar nasihat agama, melihat tanda kebesaran Allah, dan merenungkan ciptaan-Nya, yang dengan itu semua kamu beriman dan mengesakan-Nya. Namun, sedikit sekali di antara kamu yang mau Lengkap KemenagKementrian Agama RI Kemudian di dalam rahim perempuan, Allah menyempurnakan kejadian nuthfah itu, sehingga berbentuk manusia. Kemudian ditiupkan roh ke dalamnya. Dengan demikian bergeraklah janin yang kecil itu. Setelah nyata kepadanya tanda-tanda kehidupan, Allah menganugerahkan kepadanya pen-dengaran, penglihatan, akal, perasaan, dan pada permulaan hidupnya di dalam rahim ibu, sekalipun telah dianugerahi mata, telinga, dan otak, tetapi ia belum dapat melihat, mendengar, dan berpikir. Hal itu baru diperolehnya setelah ia lahir, dan semakin lama panca inderanya itu dapat berfungsi dengan akhir ayat ini, Allah mengatakan bahwa hanya sedikit manusia yang mau mensyukuri nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya. Tafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Kemudian Dia menyempurnakannya menyempurnakan penciptaan Adam dan meniupkan ke dalam tubuhnya sebagian dari roh-Nya yakni Dia menjadikannya hidup dapat merasa atau mempunyai perasaan, yang sebelumnya ia adalah benda mati dan Dia menjadikan bagi kalian yaitu anak cucunya pendengaran lafal as-sam'a bermakna jamak sekalipun bentuknya mufrad dan penglihatan serta hati tetapi kalian sedikit sekali bersyukur huruf maa adalah huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna lafal qaliilan, yakni sedikit sekali. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Firman Allah Swt.Kemudian Dia menyempurnakannya. As Sajdah9Ketika Allah menciptakan Adam dari tanah, Dia menciptakannya dengan ciptaan yang sempurna lagi meniupkan ke dalam tubuhnya roh ciptaan-iVya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. As Sajdah9Yaitu akal.tetapi kamu sedikit sekali bersyukur. As Sajdah9Yakni dengan adanya kekuatan tersebut yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt. kepada kalian. Maka orang yang berbahagia adalah orang yang menggunakannya untuk ketaatan kepada Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Kemudian Dia menyempurnakannya dan meletakkan di dalamnya salah satu rahasia yang hanya diketahui oleh-Nya, serta menjadikan pendengaran, penglihatan dan akal bagi kalian agar kalian dapat mendengar, melihat dan berpikir. Tetapi walaupun demikian, sedikit sekali rasa syukur kalian.