Merekamembuat aturan tentang penggunaan teknologi, bahkan sangat tegas pada implementasinya. Mereka tidak memperbolehkan adanya penggunakan gawai pada waktu bersama keluarga, contohnya saat makan malam. Mereka menggunakan momen tersebut untuk mempererat hubungan keluarga dan bahkan berdiskusi tentang topik-topik tertentu dengan anak-anaknya.
Halini sesuai dengan dimensi kompetensi yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Dalam Peraturan tersebut, Pengawas satuan pendidikan dituntut memiliki kompetensi supervisi manajerial dan supervisi akademik, di samping kompetensi kepribadian, sosial, dan penelitian
Pendidikansering dipahami sebagai suatu hal yang sifatnya normatif atau berorientasi pada nilai-nilai tertentu. Dengan kata lain, pada pendidikan melekat hal-hal yang dipandang sebagai suatu hal yang berharga atau bernilai.4 Abdulhak (2008), menyarakan aksiologi ilmu pendidikan sebagai nilai kegunaan teoritis dan nilai
Perbedaandefinisi 1977 dan 1994: 1. Proses evolusi teknologi pendidikan dari suatu pergerakan menjadi bidang garapan dan profesi, dimana th 1977 menekankan pada peran praktisi, lalu 1994 menekankan bidang teknologi pendidikan sebagai bidang garapan sekaligus terapan. 2.
Teknologipendidikan adalah sebuah konsep yang sangat kompleks dan memiliki definisi yang kompleks pula. Bilamana kita berfikir tentang Teknologi Pendidikan, kita dapat memikirkannya dalam tiga cara yaitu sebagai konstruksi teoritik, sebagai bidang garapan dan sebagai profesi.
warganegara. (lee,2012). Pendidikan berorientasi masa depan (future-oriented) terikat erat dengan ide-ide tentang teknologi digital di dunia saat ini dan peranannya dalam membentuk pengajaran dan pembelajaran (Benade, Gardner, Teschers &Gibbsons, 2014; Istance dan Kools,2013) dalam perubahan yang cepat dan dunia yang terkoneksi secara
Rosyada Dede,Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model pelibatan Masyarakat dalam Pendidikan, Prenada Media, jakarta, 2013, Rosyada, Dede,Creative Thinking, Kolom Rector UIN Syarif Hidayatullah, jakarta, Edisi 3 Mei 2015. Tulisan disampaikan dalam Seminar Pendidikan yang diselenggarakan oleh. Asosiasi Kepala Sekolah Provinsi Banten, pad
Peranteknologi dalam dunia bidang pendidikan memiliki potensi belajar yang akan mempengaruhi proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Ely dalam Kahirul Umam (2014, h. 61) jika potensi teknologi pendidikan dapat mempercepat tahap pembelajaran kepada peserta didik maka peserta didik dapat belajar secara mandiri.
Pandanganepistemology tentang pendidikan akan membahas banyak persoalan-persoalan pendidikan, seperti kurikulum, teori belajar, strategi pembelajaran, bahan atau sarana-prasarana yang mengantarkan terjadinya proses pendidikan, dan cara menentukan hasil pendidikan. jika teknologi pendidikan sebagai ilmu maka bidang kajiannya itu apa
IndriyoGito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu : 1. Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : (a) menggunakan kata-kata yang sederhana, (b) mempunyai sifat fleksibel, (c) mempunyai sifat stabilitas, (d) ada dalam perimbangan sumber daya, dan (e) meliputi semua
XPlKJ.